1. Hambatan Fisik (dari ibu atau bayi)
Dari pihak ibu:
Puting susu lecet atau datar/terbenam → menyebabkan nyeri saat menyusui, sehingga ibu enggan menyusui.
Payudara bengkak (engorgement) karena produksi ASI berlebih atau bayi jarang menyusu.
Mastitis (radang payudara) yang menimbulkan demam dan nyeri.
Kondisi kesehatan ibu tertentu, misalnya ibu pascaoperasi, anemia berat, atau infeksi berat yang mengharuskan pemisahan sementara dari bayi.
Produksi ASI belum lancar di awal kelahiran, membuat ibu khawatir ASI-nya “tidak cukup”.
Dari pihak bayi:
Bayi lemah atau sakit (prematur, BBLR, gangguan pernapasan, sumbing bibir/langit-langit) → sulit mengisap dengan efektif.
Kesulitan melekatkan (latch-on) payudara dengan benar.
💭 2. Hambatan Psikologis
Stres, cemas, atau kelelahan → dapat menurunkan refleks let-down (pengeluaran ASI).
Kurangnya kepercayaan diri bahwa ASI-nya cukup.
Rasa takut atau malu menyusui di depan orang lain.
Kurang dukungan dari pasangan atau keluarga.