1. Persiapan Sebelum Menyimpan ASI
Agar ASI tetap higienis dan tidak terkontaminasi:
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memerah atau menangani ASI.
Gunakan wadah bersih dan steril, seperti:
Botol kaca atau plastik bebas BPA (Bisphenol A) dengan tutup rapat.
Kantong khusus ASI sekali pakai.
Beri label berisi:
Tanggal dan waktu pemerahan.
Nama bayi (jika disimpan di tempat penitipan anak).
2. Lama dan Suhu Penyimpanan ASI
Suhu ruang
≤ 25°C
Maks. 4 jam
Jika ruangan sejuk dan bersih.
Dalam cooler box dengan ice gel
±15°C
Up to 24 jam
Cocok untuk perjalanan.
Kulkas (lemari pendingin)
0–4°C
3–5 hari
Simpan di bagian dalam kulkas (bukan di pintu).
Freezer (satu pintu)
-15°C
2 minggu
ASI membeku, tetap layak digunakan.
Freezer (dua pintu)
-18°C s/d -20°C
3–6 bulan
Simpan di wadah tertutup rapat, jangan di dekat pintu.
Deep freezer khusus
≤ -20°C
6–12 bulan
Untuk penyimpanan jangka panjang.
3. Cara Mencairkan (Thawing) ASI Beku
Ambil ASI beku sesuai kebutuhan bayi (jangan mencairkan semua sekaligus).
Cara mencairkan:
Pindahkan ke kulkas (bawah) semalaman agar mencair perlahan, atau
Rendam wadah ASI dalam air hangat (bukan air mendidih).
Jangan memanaskan ASI di microwave atau di atas kompor, karena:
Bisa merusak kandungan gizi dan antibodi.
Dapat membuat suhu ASI tidak merata (berpotensi membakar mulut bayi).
Setelah cair, ASI harus habis dalam 24 jam dan tidak boleh dibekukan kembali.
4. Cara Memberikan ASI Perah
Hangatkan dengan cara merendam wadah dalam air hangat.
Kocok lembut sebelum diberikan (lemak bisa terpisah).
Gunakan sendok, cangkir, atau botol susu steril.
Buang sisa ASI yang tidak habis dalam 2 jam setelah diberika