1. Protein
Mendukung produksi ASI, pemulihan tubuh pasca persalinan, dan pertumbuhan bayi.
Sumber: telur, daging tanpa lemak, ikan, ayam, tahu–tempe, kacang-kacangan, susu.
2. Lemak Sehat (termasuk Omega-3 DHA)
Membantu perkembangan otak dan mata bayi serta menjaga kualitas ASI.
Sumber: salmon, sarden, tuna, chia seed, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun.
3. Karbohidrat Kompleks
Sebagai sumber energi utama untuk ibu yang menyusui (kebutuhan energi meningkat).
Sumber: nasi merah, oatmeal, roti gandum, kentang, ubi.
4. Kalsium
Mendukung kesehatan tulang ibu dan bayi serta mencegah pengeroposan tulang pada ibu.
Sumber: susu dan produk olahannya, ikan teri, tahu, tempe, sayuran hijau (bayam, brokoli).
5. Zat Besi
Mencegah anemia dan kelelahan pada ibu.
Sumber: daging merah, hati, bayam, kacang-kacangan, sereal yang difortifikasi.
6. Asam Folat (Vitamin B9)
Penting untuk regenerasi sel dan kesehatan ibu.
Sumber: sayuran hijau, jeruk, kacang-kacangan, alpukat.
7. Vitamin D
Mendukung tulang yang sehat untuk ibu dan bayi, membantu penyerapan kalsium.
Sumber: paparan sinar matahari, ikan berlemak, susu fortifikasi.
8. Vitamin B Kompleks
Membantu metabolisme energi dan mendukung sistem saraf.
Sumber: telur, daging, gandum utuh, kacang-kacangan.
9. Vitamin A
Meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan mata bayi.
Sumber: wortel, ubi, sayuran hijau, kuning telur.
10. Vitamin C
Meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi.
Sumber: jeruk, stroberi, pepaya, tomat, brokoli.
11. Air / Hidrasi
Kehamilan dan menyusui meningkatkan kebutuhan cairan. Minum 2,5–3 liter sehari membantu menjaga produksi ASI.
(Cara mudah: minum setiap kali sebelum/selesai menyusui.)
12. Serat
Mencegah sembelit, memperbaiki pencernaan.
Sumber: sayur, buah, biji-bijian, oatmeal.
Catatan Penting
Tidak ada “makanan pemacu ASI” yang ajaib; nutrisi seimbang + cukup cairan + istirahat adalah kuncinya.
Beberapa makanan yang dipercaya membantu produksi ASI (galactagogue): daun katuk, fenugreek, oatmeal — efeknya dapat berbeda tiap individu.