1. Mempersiapkan Diri Sebelum Kembali Bekerja
A. Latihan Memompa ASI 2–3 Minggu Sebelum Bekerja
Mulailah:
Memompa 1–2 kali sehari setelah sesi menyusui utama (misalnya setelah pagi hari).
Seiring waktu, tubuh akan beradaptasi dan produksi meningkat.
Simpan ASI hasil latihan ini sebagai stok beku awal.
B. Membangun Stok ASI (Freezer Stash)
Target wajar:
Tidak perlu puluhan botol.
Cukup 1–2 liter ASI beku untuk berjaga-jaga sudah sangat memadai.
Gunakan prinsip:
Yang dipompa hari ini → untuk besok
Stok beku digunakan jika produksi harian menurun.
2. Menyiapkan Jadwal Pompa yang Realistis
Setelah kembali bekerja, sebaiknya memompa setiap:
3 jam sekali, misal pukul:
09.00
12.00
15.00
Ini meniru pola menyusu bayi, sehingga produksi tetap terjaga.
Durasi pompa:
15–20 menit setiap sesi
Pastikan let-down maksimal (bisa dibantu pijatan lembut & relaksasi)
3. Peralatan yang Perlu Dipersiapkan
A. Pompa ASI
Pilih pompa yang nyaman dan sesuai kondisi (manual, elektrik single, atau double).
Ideal: double pump karena lebih efisien & meningkatkan prolaktin.
B. Aksesori yang diperlukan:
Botol kaca/PP berlabel BPA-free
Kantong ASIP (jika perlu)
Cooler bag + ice gel
Apron menyusui atau penutup saat memompa
Sikat botol & sabun food grade
4. Menyimpan dan Mengangkut ASI dengan Aman
A. Aturan Penyimpanan ASI (Umum)
Suhu ruang (25°C): 4–6 jam
Cooler bag + ice gel: 24 jam
Kulkas (chiller): 3–4 hari
Freezer: hingga 6 bulan
B. Saat di tempat kerja
Simpan ASI dalam cooler bag jika tidak ada kulkas.
Jika ada kulkas kantor, simpan di situ dan pindahkan ke cooler bag saat pulang.
5. Komunikasi dengan Pihak Kantor
Sebelum kembali bekerja, komunikasikan:
Hak untuk memompa ASI (kebijakan perusahaan, UU Ketenagakerjaan).
Perlu ruangan laktasi yang privat, bersih, bukan toilet.
Jadwal pompa—sebaiknya fleksibel tapi tetap teratur.
Ini membantu mengurangi stres, yang sangat berpengaruh pada produksi ASI.
6. Menjaga Produksi ASI Tetap Baik
A. Menyusui langsung sebanyak mungkin ketika di rumah
Menyusui langsung pagi dan malam hari sangat membantu menjaga supply.
B. Perhatikan nutrisi ibu
Cukup makan, cukup minum, dan cukup istirahat.
Tidak perlu makanan “pelancar ASI” khusus—yang penting keteraturan menyusui/pompa.
C. Mengelola stres
Stres dapat menghambat let down.
Pompa sambil melihat foto/video bayi dapat membantu.
7. Membiasakan Bayi dengan Botol (Jika Diperlukan)
Mulai latihan 2 minggu sebelum ibu bekerja.
Berikan botol oleh pengasuh, bukan ibu (bayi sering menolak jika ibu yang memberi).
Perhatikan flow dot yang sesuai dan teknik paced bottle feeding agar bayi tidak bingung puting atau terlalu cepat kenyang.
8. Menyiapkan Pengasuh atau Keluarga
Berikan edukasi kepada pengasuh:
Jumlah ASI per feeding (umumnya 60–120 ml tergantung usia).
Cara menyimpan & menghangatkan ASI.
Cara memberikan ASI dengan paced feeding.
Tanda bayi lapar dan kenyang.
9. Selalu Evaluasi dan Fleksibel
Ada hari-hari produksi turun — itu normal.
Cara mengatasinya:
Tambah sesi pompa sementara.
Lebih sering skin-to-skin dengan bayi ketika di rumah.
Perbaiki manajemen stres dan hidrasi.
suatu hari nanti , anakmu akan bangga dengan ibunya yang tangguh dan mampu memberikan yang terbaik
Plastik ASI
Botol Kaca
Cooler Bag ASI
Tas ASI