1. Mitos: ASI “kurang bagus” jika warnanya tidak putih
Fakta: Warna ASI sangat bervariasi — kuning, bening, kebiruan, atau krem — dan semuanya normal.
ASI awal (kolostrum) biasanya kekuningan dan sangat kaya antibodi.
ASI matang bisa tampak bening saat awal menyusu dan lebih kental di akhir sesi.
2. Mitos: ASI sedikit berarti ibu tidak bisa menyusui
Fakta: Sebagian besar ibu mampu menghasilkan ASI cukup jika menyusui sesuai permintaan bayi (on demand).
Produksi ASI dipengaruhi oleh prinsip supply–demand, bukan ukuran payudara atau jumlah makanan tertentu.
3. Mitos: Ibu yang stres tidak bisa memproduksi ASI
Fakta: Stres tidak menghambat produksi ASI, tetapi bisa mengganggu aliran (let-down reflex) sehingga ASI terasa “tidak keluar”.
Produksi tetap berjalan dan akan membaik dengan relaksasi, istirahat, dan dukungan emosional.
4. Mitos: Ibu harus menghentikan ASI ketika sakit atau flu
Fakta: Sebagian besar penyakit aman untuk tetap menyusui.
Justru antibodi yang dibentuk tubuh ibu akan ditransfer melalui ASI, membantu bayi terlindungi.
Pengecualian sangat jarang (misalnya kondisi medis tertentu dan obat tertentu).
5. Mitos: Bayi perlu tambahan air putih
Fakta: Bayi di bawah 6 bulan tidak membutuhkan air putih sama sekali.
ASI sudah mengandung 80% air dan memenuhi kebutuhan hidrasi bayi.
6. Mitos: ASI encer tandanya tidak bergizi
Fakta: ASI awal memang terlihat lebih encer karena kaya laktosa dan cairan untuk menghilangkan dahaga bayi.
Di akhir sesi menyusu, ASI lebih kental dan kaya lemak. Ini semua normal dan bergizi.
7. Mitos: Payudara harus terasa penuh agar ASI banyak
Fakta: Payudara yang lembut dan tidak terlalu penuh justru pertanda ASI mengalir lancar.
Penuh terus malah bisa membuat tubuh menurunkan produksi.
8. Mitos: Ibu menyusui harus menghindari semua makanan pedas
Fakta: Kebanyakan ibu boleh makan pedas, kecuali jika bayi menunjukkan reaksi sensitif.
Rasa ASI memang berubah sesuai makanan ibu, tetapi ini membantu bayi mengenal berbagai rasa sejak dini.
9. Mitos: ASI tidak cukup jika bayi sering menangis atau sering minta menyusu
Fakta: Bayi banyak menyusu bukan berarti ASI kurang.
Bayi memiliki pola “cluster feeding” — menyusu sering untuk meningkatkan produksi ASI dan mencari kenyamanan.
10. Mitos: Susu formula sama baiknya dengan ASI
Fakta: Susu formula dapat mendukung tumbuh kembang, tetapi tidak dapat meniru antibodi, enzim hidup, dan faktor imunitas yang terdapat dalam ASI.
ASI tetap merupakan nutrisi terbaik untuk bayi.